Dan tahukah anda, bahwa menurut sumber yang saya baca Abraham Lincoln (12 Februari 1809 – 15 April 1865), juga dipanggil Abe Lincoln, dan panggilan lain seperti Abe Jujur dan Pembebas Agung kerana usahanya membebaskan perbudakan adalah salah seorang Presiden terbaik yang pernah dimiliki Amerika Serikat. Lincoln adalah seorang ahli politik dan juga Presiden Amerika Serikat ke-16 (1861 - 1865), serta presiden pertama Parti Republikan. Beliau merupakan Presiden Amerika Serikat pertama yang dibunuh karena menentang perbudakan dan memainkan peranan penting dalam pengurusan pihak Union (Kesatuan) semasa Perang Saudara Amerika seperti pemilihan jeneral termasuk Ulysses S. Grant.
Minggu, 19 April 2009
SIAPAKAH DIA?
Dan tahukah anda, bahwa menurut sumber yang saya baca Abraham Lincoln (12 Februari 1809 – 15 April 1865), juga dipanggil Abe Lincoln, dan panggilan lain seperti Abe Jujur dan Pembebas Agung kerana usahanya membebaskan perbudakan adalah salah seorang Presiden terbaik yang pernah dimiliki Amerika Serikat. Lincoln adalah seorang ahli politik dan juga Presiden Amerika Serikat ke-16 (1861 - 1865), serta presiden pertama Parti Republikan. Beliau merupakan Presiden Amerika Serikat pertama yang dibunuh karena menentang perbudakan dan memainkan peranan penting dalam pengurusan pihak Union (Kesatuan) semasa Perang Saudara Amerika seperti pemilihan jeneral termasuk Ulysses S. Grant.
Tahukah Anda, Ho Chi Minh, Pemimpin Besar Vietnam Utara ternyata belajar menggunakan taktik gerilya dari bukunya Abdul Haris Nasution yang fenomenal,
Perang
BUNG TOMO / SUTOMO
Sutomo (lahir di Surabaya, 3 Oktober 1920 – wafat di Padang Arafah, 7 Oktober 1981 pada umur 61 tahun) lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai Bung Tomo, adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Sutomo dilahirkan di Kampung Blauran, di pusat
Masa muda
Sutomo dibesarkan di rumah yang sangat menghargai pendidikan. Ia berbicara dengan terus terang dan penuh semangat. Ia suka bekerja keras untuk memperbaiki keadaan. Pada usia 12 tahun, ketika ia terpaksa meninggalkan pendidikannya di MULO, Sutomo melakukan berbagai pekerjaan kecil-kecilan untuk mengatasi dampak depresi yang melanda dunia saat itu. Belakangan ia menyelesaikan pendidikan HBS-nya lewat korespondensi, namun tidak pernah resmi lulus.
Sutomo kemudian bergabung dengan KBI (Kepanduan Bangsa
Perjuangan
Sutomo pernah menjadi seorang jurnalis yang sukses. Kemudian ia bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial. Ketika ia terpilih pada 1944 untuk menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori Jepang, hampir tak seorang pun yang mengenal dia. Namun semua ini mempersiapkan Sutomo untuk peranannya yang sangat penting, ketika pada Oktober dan November 1945, ia berusaha membangkitkan semangat rakyat sementara Surabaya diserang habis-habisan oleh tentara-tentara NICA. Sutomo terutama sekali dikenang karena seruan-seruan pembukaannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan emosi, "Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!"
Meskipun
PENGEN DENGER PIDATO BUNG TOMO YANG MEMBAKAR SEMANGAT AREK - AREK SURABAYA???????
Setelah kemerdekaan
Setelah kemerdekaan
nghilang dari panggung politik karena merasa difitna berkaittan dengan pendirian pabrik sabun bermodalkan iuran tukang becak di
Padahal, berbagai jabatan kenegaraan penting pernah disandang Bung Tomo. Ia pernah menjabat Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Be
rsenjata/Veteran sekaligus Menteri Sosial Ad Interim pada 1955-1956 di era Kabinet Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Bung Tomo juga tercatat sebagai anggota DPR pada 1956-1959 yang mewakili Partai Rakyat
Namun pada awal 1970-an, ia kembali berbeda pendapat dengan pemerintahan Orde Baru. Ia berbicara dengan keras terhadap program-program Suharto sehinga pada 11 April 1978 ia ditahan oleh pemerintah
t untuk bersikap vokal.
Ia masih tetap berminat terhadap masalah-masalah politik, namun ia tidak pernah mengangkat-angkat peranannya di dalam sejarah perjuangan bangsa
Sutomo sangat bersungguh-sungguh dalam kehidupan imannya, namun tidak menganggap dirinya sebagai seorang Muslim saleh, ataupun calon pembaharu dalam agama. Pada 7 Oktober 1981 ia meninggal dunia di Padang Arafah, ketika sedang menunaikan ibadah haji. Berbeda dengan tradisi untuk memakamkan para jemaah haji yang meninggal dalam ziarah ke tanah suci, jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke tanah air dan dimakamkan bukan di sebuah Taman Makam Pahlawan, melainkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya.
Gelar Pahlawan Nasional
Gelar pahlawan nasional akhirnya diberikan ke Bung Tomo bertepatan pada peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2008. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Bersatu, Muhammad Nuh pada tanggal 2 November 2008 di Jakarta.
JARING LABA-LABA
Percaya tidak kalau jaring laba-laba diyakini lebih kuat daripada baja? Itulah yang terjadi, malah militer Amerika Serikat pernah berencana membuat jaket anti peluru yang dibuat dari pintalan jaring laba-laba. Jadi scene dalam film Spider-Man 2 yang menggambarkan Spider-Man berusaha menghentikan laju kereta api dengan cara mengaitkan jaring laba-labanya sesungguhnya bukan sesuatu yang mustahil.